Berikut adalah tugas karya ilmiah SMP yang lengkap dengan daftar isi, kata pengantar, dan daftar pustaka untuk tugas sekolah maupun kuliah
----------------------------------------------------------------------
TUGAS KARYA ILMIAH
JUDUL
Pelayanan
Pendidikan yang Berkualitas Dapat Mengembangkan Potensi Peserta Didik Secara
Maksimal
OLEH : YOUR NAME
KELAS: ..
Nama sekolah
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI
Daftar isi ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
1
Kata pengantar
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………….2
BAB 1 Pendahuluan
……………………………………………………………………………………………………………………………………………..3
A. Latar belakang ………………………………………………………………………………………………………………………………….3
B. Maksud dan Tujuan
………………………………………………………………………………………………………………………….3
C. Dasar Hukum
…………………………………………………………………………………………………………………………………….4
D. Hasil Yang Ingin Dicapai
……………………………………………………………………………………………………………….4
BAB 2
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………5
A. Sekolah
………………………………………………………………………………………………………………………………………………6
B.
Peran Masyarakat Sekolah
………………………………………………………………………………………………………….6
C.
Peran peserta didik ……………………………………………………………………………………………………………………….6
D.
Peran Guru Sebagai Tenaga Profesional
………………………………………………………………………………….7
E.
Peran Guru Sebagai Pendidik dan Pembimbing
……………………………………………………………………….7
BAB 3 Kesimpulan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………8
Daftar Pustaka
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………9
1
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa
karena berkat limpahan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyusun karya
ilmiah ini dengan baik dan tepat pada waktunya dalam karya ilmiah ini kami
membahas mengenai Pelayanan Pendidikan yang Berkualitas Dapat Mengembangkan
Potensi Peserta Didik Secara Maksimal
Karya ilmiah ini dibuat deangan berbagai observasi dan beberapa
bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama mengerkan karya ilmiah ini.Oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak sebesar besarnya yang telah membantu penyusunan karya ilmiah
ini
Ahkir kata semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita sekalian
Jakarta 9 Februari 2016
2
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelayanan Pendidikan yang Berkualitas Dapat
Mengembangkan Potensi Peserta Didik Secara Maksimal
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Berbagai upaya
terobosan tengah dilakukan oleh pemerintah dewasa ini berkaitan dengan mencari
dan mengembangkan potensi-potensi yang harus dikuasai oleh guru, yang bertindak
sebagai Sumber Daya Manusia yang menjembatani perlembengan ilmu pengetahuan
serta teknologi yang harus di transfer kepada peserta didik guna mengembangkan
bakat, minat serta potensi yang dimiliki peserta didik sehingga kelak kemudian
hari mampu mengisi kemerdekaan ini dengan berbagai potensi yang dikuasai
sehingga pembangunan pendidikan nasional dapat terwujud dengan sempurna karena
di isi oleh generasi muda yang berkualitas. Dalam hal ini bahwa pembangunan
sumber daya manusia mempunyai peranann yang sangat penting bagi kesuksesan dan
keseimbangan pembangunan nasional yang telah digariskan, pembangunan serta
peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prioritas yang harus
diperhatikan dan dirancang sedemikian rupa serta berdasarkan pemikiran yang
matang untuk mengimbangi lajunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
informasi yang mendunia.
Pendidikan memiliki
peranan yang sangat vital serta merupakan suatu wadah yang sangat tepat di
dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia serta harus menjadi
prioritas secara optimal dan berkesinambungan, agar kualitas peserta didik pada
jenjang pendidikan dasar yang merupakan pondasi untuk jenjang pendidikan SMP
benar-benar berkualitas serta memiliki kompetensi yang tinggal mematangkan
setelah peserta didik yang bersangkutan pada jenjang pendidikan berikutnya,
sehingga terlihat dengan jelas ada kesinambungan antara jenjang pendidikan
tingkat sekolah dasar dengan tingkat pendidikan sekolah menengah pertama.
Perlu menjadi acuan
dimana jenjang pendidikan sekolah dasar sangat menentukan tingkat keberhasilan
peserta didik manakala yang bersangkutan mengikuti jenjang pendidikan pada SMP,
mengingat hal di atas maka pendidikan pada sekolah dasar harus benar-benar
diupayakan seoptimal mungkin.
A. Latar Belakang
Yang melatar belakang
belakangi Penulis mengambil tema “ Pelayanan Pendidikan Yang Berkualitas Dapat
Mengembangkan Potensi Peserta Didik Secara Maksimal ” bahwa merupakan suatu
keharusan yang mutlak dimana guru hendaknya memiliki rentra dalam mengembangkan
kompetensi yang dimilikinya sehingga dapat memberikan peluang bagi peserta
didik dalam upayanya memupuk bakat, minat serta kecakapan yang harus dikuasai,
sehingga peserta didik memiliki kualitas pendidikan yang sejalan dengan
tertuang dalam tujuan pembangunan pendidikan nasional.
B. Maksud dan Tujuan
Adapun yang menjadi
maksud dan tujuan Penulis mengambil Tema diatas, adalah mencoba untuk
mengingatkan kembali bahwa sedianya guru ditantang untuk senantiasa melakukan perubahan-perubahan
yang akan membawa inovatif bagi tumbuh kembangnya dunia ilmu pengetahuan dan
teknologi, sehingga guru mampu mengimbangi pesan moral yang tertuang di dalam
tujuan pembangunan pendidikan nasional, dengan cara berusaha maksimal dalam meningkatkan
kualitas pendidikan peserta didik sehingga kelak kemudian hari benar-benar
mampu mengembangkan kecakapannya menjadi suatu keakhlian yang memiliki nilai
jual.
3
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
C. Dasar Hukum
1. Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah.
3. Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pembagian Kewenangan Antara Pemerintah
Pusat dan Daerah Otonom.
4. Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. Intruksi Presiden
Nomor 5 Tahun 2005 Tentang Gerakan Nasional Percepatan Wajib Belajar Pendidikan
dasar 9 Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara.
6. Peraturan
Daerah Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Rencana Stratejik Pembangunan provinsi.
7. Peraturan
Daerah Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi.
8. Peraturan
Daerah Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pemeriharaan Bahasa Sastra dan Aksara Daerah.
9. Keputusan Gubernur
Jawa Barat tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat.
10. Peraturan Mentri
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
11. Peraturan Mentri
Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan
untuk Satuan pendidikan Dasar dan Menengah.
12. Peraturan Mentri
Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Peraturan Mendiknas
Nomor 22 dan 23.
13. Undang-undang
nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
14. Undang-undang
Nomor 25 tahun 2000 Tentang Program Pembangunan Nasional ( PROPENAS ) Tahun
2000-2004.
15. Keputusan Mentri
Pendidikan Nasional Nomor 053/U/2001 Tentang Pedoman Penyusunan Standar
Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan
Menengah.
D. Hasil Yang Ingin Dicapai.
Melalui kompetensi
yang dimiliki guru maka kualitas pendidikan akan terlihat dari hasil prestasi
peserta didik, sehingga memudahkan untuk mengajak bekerja sama dengan orang
tua, dan juga pemerintah minimal pemerintahan setempat mengingat ketika satu
sekolah mampu mencetak peserta didik yang memiliki kualitas maka sekolah itu
akan favorit di masyarakat, di sini menujukan bahwa prestasi kerja guru dan
kepiawaian guru dalam pendidik sangat berpengaruh untuk menumbuhkan kepercayaan
baik dari pemerintah, masyarakat serta di dalam intern sekolah.
4
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB II
PELAYANAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS DAPAT MENGEMBANGKAN POTENSI PESERTA DIDIK SECARA MAKSIMAL
PELAYANAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS DAPAT MENGEMBANGKAN POTENSI PESERTA DIDIK SECARA MAKSIMAL
Keberhasilan
pembangunan pendidikan nasional ditentukan oleh kualitas gurunya serta
perangkat sekolah yang bertindak sebagai sumber daya manusia, sebagai roda
penggerak tingkat keberhasilan pembangunan, sekolah dalam hal ini termsuk
perangkat sistemdi dalamnya adalah merupakan pengambil keputusan, penentu
kebijakan, perancang, pemikir, perencana juga pelaksana terdepan sebagai pelaku
control segaligus pengamat serta pengawas pembangunan dalam bidang pendidikan.
Mengingat keberadaan sumber daya manusia merupakan syarat utama bagi
keberhasilan pembangunan pendidikan dewasa ini, sehingga kualitas pendidikan
harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah secara terus-menerus dan
berkesinambungan sehingga dapat mengimbangi kemajuan dunia ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sejalan dengan perkembangan pembangunan nasional yang tengah di
rintis pada saat ini, dimana pendidikan itu akan berarti apabila pendidikan
yang bersangkutan memiliki system yang berkualitas serta relevan dengan
pembangunan dewasa ini, mengingat hal tersebut maka dalam rangka peningkatan
kualitas sumber daya manusia secara menyeluruh dan berlangsung secara terus
menerus, yang tentu saja tidak lepas dari arah kebijakan pemerintah dengan
strategi pengembangan yang sudah sedemikian rupa di rancang sehingga
peningkatan kualitas pendidikan merupakan kebijakan dan program yang harus
dilaksanakan secara optimal.
Pada dasarnya
peningkatan mutu pendidikan harus dimulai dengan peningkatan mutu pendidikan
pada sekolah dasar, mengingat pendidikan sekilah dasar merupakan pondasi untuk
pengembangan ke jenjang pendidikan menengah pertama juga pada jenjang
pendidikan selanjutnya, akan lebih sempurnalagi apabila orang tuaberinisiatif
menyekolahkan anak-anaknya yang dimulai dari pendidikan taman kanak-kanak, maka
akan lebih efektiflagi dalam pengembangannya ketika peserta didik berada pada pendidikan
dasar. Jenjang pendidikan dasar pada sekolah dasar merupakan bentuksatuan
pendidikan yang sangat urgen keberadaannya, dalam hal ini seorang anak tanpa
menempuh sekolah pendidikan dasar maka yang bersangkutan tidak akan bias
melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah pertama apalagi pada jenjang
pendidikan setingkat diatasnya. Keberhasilan peserta didik dalam menempuh
pendidikan pada jenjang pendidikan selanjutnya sangatlah ditentukan oleh
standar kompetensi pada jenjang pendidikan dasar, dengan demikian jelas,
pemerintah dalam hal ini harus benar-benar jeli dan tanggap, agar senantiasa
melakukan terobosan-terobosan untuk mengembangkan kompetensi yang harus
dikuasai oleh guru sekolah dasar, hal ini dimaksudkan agar cita-cita yang ingin
di capai untuk peningkatan mutu pendidikan dapat terwujud sesuai yang tertuang
di dalam tujuan pendidikan nasional.
Berkaitan dengan
peningkatan kualitas pendidikan pada jenjang pendidikan sekolah dasar yang
merupakan standar priritas untuk tingkat keberhasilan peserta didik pada
jenjang pendidikan menengah pertama juga menengah atas, ada dua hal yang harus
dilaksanakan yang merupakan langkah yang harus dilaksanakan yaitu, sebagai
langkah pertama adalah subtansi peningkatan mutu pendidikan dan langkah
berikutnya adalah strategi peningkatan mutu pendidikan, yang lebih dipokuskan
kepada pol dan strategi pengembangan sekolah dasar secara menyeluruh,
selanjutnya dalam peningkatan mutu pendidikan harus dipusatkan kepada pembinaan
kegiatan belajar mengajar dalam berbagai komponen pendukungnya yaitu
profesionalisme guru, sarana dan prasarana belajar, manajemen pendidikan,
penampilan dan fisik sekolah, serta partisipasi masyarakat.
5
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
A. Sekolah.
Sekolah adalah
merupakan suatu lembaga atau organisasi yang didalamnya terdiri dari perangkat
system yang terdiri dari ; pimpinan sekolah, guru yang bertindak sebagai obyek
pelaku dan pengelola administrasi serta orang tua dari pesrta didik yang
menyekolahkan anaknya pada lembaga pendidikan tersebut.
Keberhasilan sebuah
lembaga pendidikan yang dalam hal ini adalah sekolah tidak lepas dari kemampuan
yang professional dari pimpinan dalam mengendalikan perangkat di dalamnya
dengan komitmen pada tugas pokok dan fungsi, mengingat pimpinan yang baik
adalah seseorang yang tahu kecakapan yang dimiliki oleh mitra kerjanya sehingga
yang bersangkutan tahu memposisikan harus dimana anak buahnya di tempatkan
sesuai dengan keakhlian yang dimilikinya, maka untuk yang bersangkutan juga
dapat dikatakan sebagai pimpinan yang professional. Pendidikan sekolah dasar,
mengemban misi sebagai lembaga pendidikan yang menyelenggarakan proses
pembelajaran yang merupakan pondasi bagi peserta didik usia dasar, guru di sini
mengemban tugas memberikan bekal sebagai kemampuan dasar sehingga peserta didik
siap dan layak untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan menengah
pertama.
B. Peran Masyarakat Sekolah
Berbicara peserta
didik, tidak lepas dari orang tua siswa yang bertindak sebagai subyek pelaku,
pada posisinya ketika sekolah banyak melibatkan orang tua siswa, manakala
sekolah menerapkan kebijakan-kebijakan yang harus dijalankan, dan dibuat orang
tua untuk mengerti tentang program sekolah yang harus dijalankan maka pihak
sekolah akan mendapat banyak kemudahan dimana ketika orang tua secara prosedur
sudah paham benar program-program sekolah yang harus dijalankan, maka peran
serta orang tua yang tersangkut pinansial bias turut andil menjadi bagian yang
berperan serta aktif turut membangun pendidikan ini agar berjalan dengan
maksimal, dan tanpa kendala yang berarti. Peran serta aktif orang tua siswa,
sangat menunjang kelangsungan pelaksanaan program-program sekolah yang akan
dilaksanakan minimal diperlukan sekurang-kurangnya enam kali pertemuan dengan
orang tua dalam satu tahunnya, dengan demikian akan mempermudah bagi sekolah
didalam mengambil keputusan-keputusan yang akan dijalankan karena adanya
partisipasi masyarakat dalam kafasitas orang tua dari peserta didik yang di
sekolahkan pada sekolah kita.
Dengan kemudahan
sekolah di dalam mengambil keputusan di dalam pengelolaan sekolah dalam rangka
disentralisasi pendidikan, ditandai dengan adanya kewenangan pihak sekolah di
dalam pengambilan keputusan yang notabene akan lebih leluasa dalam
mengoptimalkan pengelolaan sumber daya manusia dengan pengalokasian sesuai
dengan prioritas program agar sekolah lebih eksis terhadap kebutuhan-kebutuhan
sekolah mengingat pasilitas penunjang tersedia secara maksimal, hal ini dapat
mempermudah dalam pentranferan ilmu pengetahuan , ketrampilan untuk mendapatkan
kualitas pendidikan sesuai yang diharapkan.
C. Peran Peserta Didik.
Peran peserta didik
sebagai subyek belajar adalah individu yang terdiri dari berbagai karakter,
adat istiadat, lingkungan social, cara mendidik orang tua juga pariatif, dengan
tingkat daya nalar serta kecerdasan yang tentu saja berbeda, dan hal ini
merupakan acuan serta sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk lebih mengenal
lagi keberadaan peserta didik sebagaiindividu dengan cirri-ciri seperti ; dalam
diri peserta didik ada syaraf yang memiliki fungsi rasional dan secara reflex
menggerakan tingkah laku intelektual sebagai makhluk social, secara individu
peserta didik memiliki potensi dan kompetensi walaupun dalam keterbatasan,
dalam hal ini peserta didik sebagai makhluk social tidak lepas dariperilaku
yang baik dan buruk, satu sisi lingkungan adalah penentu tingkah laku bagi
peserta didik secara individu yang merupakan pengalaman dari kemampuan untuk
bergaul yang dipelajari, dengan demikian peserta didik adalah merupakan titik
sentral dari target atau rancang bangun system yang akan kita jalankan.
Peserta didik akan
menjadi adalah merupakan factor penentu dalam mengembangkan proses beajar
mengajar, peserta didik merupakan pihak yang ingin mencapai segala yang telah
dicita-citakan, memiliki harapan serta tujuan yang hendak dicapai, melalui
kompetensi yang di kuasainya, keberadaan peserta didik dalam proses belajar
mengajar titik sentral sebagai kelompok individu yang belum dewasa baik secara
jasmani maupun rokhani, melalui bimbingan, arahan serta pembinaan dari guru
yang dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan maka akan mencapai
tingkat kedewasaan yang dilaluinya dengan proses sehingga memiliki suatu
kecakapan disamping melalui proses belajar maka bentuk –bentuk kemampuan yang
ada secarakodrati dengan sendirinya akan muncul, sehingga peserta
didikmenguasai kecakapan khusus yang alami dan tampak setelah proses belajar
mengajar di laluinya secara bertahap.
Ada yang harus kita
perhatikan sebagai pemenuhan darikebutuhan peserta didik dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar, dengan tujuan untuk menginformasikan materi pelajaran
dengan dilengkapi oleh kelengkapan sarana prasarana, sehingga materi pelajaran
yang diinformasikan dapat dipahami dengan jelas karena diserasikan dengan
pasilitas yang memadai. Dalam hai ini perlu diperhatikan pula
kebutuhan-kebutuhan peserta didik seperti: (1) Kebutuhan jasmani dan rokhani;
(2) Kebutuhan sosial; dan (3) Kebutuhan intelektual.
Dengan demikian kita
selaku guru akan lebih mudah apabila hal-hal diatas menjadi bahan pertimbangan
untuk mensikapi kelangsungan pelaksanaan proses belajar mengajar yang
dilaksanakan sehingga peserta didik dalam pertumbuhan serta perkembangannya
dapat berjalan dengan normal dan mencapai tujuan yang diharapkan baik oleh
pihak orang tua murid, sekolah juga pemerintah sejalan dengan tujuan pendidikan
nasional yang ingin dicapai. Untuk mempermudah penstranfera ilmu pengetahuan
dan ketrampilan juga pesan moral yang akan disampaikan kepada peserta didik
maka seyogyanya guru memperhatikan keberadaan individu tiap peserta didik,
dengan cara mengenal lebih dekat hal-hal yang berkaitan dengan :(1) Latar
belakang pengetahuan dan taraf pengetahuan; (2) Cara belajar peserta didik; (3)
Usia Peserta didik; (4) Tingkat Kematangan; (5) Spektrum dan ruang lingkup
minat; (6) Lingkungan social ekonomi; (7) Hambatan-hambatan lingkungan dan
kebudayaan; (8) Inteligenesia; (9) Keselarasan dan sikap; (10) Prestasi
belajar; dan (11) Motivasi. Dengan mengenal hal-hal diatas, dapat mempermudah
guru untuk menjlankan tugasnya dalam mengajar sekaligus mendidik serta
mengembangkan metode pembelajaran sehingga peningkatan kualitas pendidikan
dapat tercapai sesuai yang diharapkan.
6
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
D. Peran Guru sebagai Sebagai Tenaga Profesional.
Guru adalah merupakan
bagian terpenting yang berperan dalam pemberdayaan peserta didik, mengingat
guru memiliki andil besar dalam proses pelaksanaan pembelajaran, dengan
demikian guru memiliki andil besar yang berkewajiban untuk berperan aktif dalam
menempatkan tuntutan masyarakat akan kompetensi yang harus di kuasai oleh
peserta didik, dengan memposisikan diri sebagai tenaga professional dalam arti
bahwa guru memiliki tanggung jawab untuk membentuk bakat, minat serta prestasi
peserta didik sehingga menguasai suatu kecakapan yang dapat bermanfaat kelak
kemudian hari, sebagai generasi bangsa yang punya nilai jual dan siap untuk
menjadi manusia yang produktif serta tepat guna.
Guru sebagai tenaga
professional mengandung arti bahwa guru sebagai tenaga pendidik yang secara
umum diartikan bahwa profesi guru adalah pekerjaan dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan cirri dari pekerjaan professional guru adalah
memiliki profesi filosofis dan ketanggapan yang bijak dengan kompetensi yang
dimilikinya dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari, dengan ketelitian serta
kecermatan dalam menentukan langkah serta sikap pada saat berhadapan dengan
peserta didik. Guru dengan profesinya memiliki hal-hal dalam ukuran serta
kriteria seperti:
1. Spesial dengan latar
belakang teori yang luas, dalam arti bahwa seorang guru berwawasan luas, dan
berkeakhlian khusus yang handal.
Profesi guru merupakan
karir yang dibina secara organistor dalam arti bahwa guru memiliki hak
otonomijabatan, dengan kode etik jabatan, serta merupakan karya bakti seumur
hidup.
2. Diakui masyarakat
sebagai pekerjaan yang terhormat serta memiliki dedikasi tinggi dalam
pengertian bahwa, guru memperoleh dukungan dari masyarakat, mendapat pengesahan
dan perlindungan hukum, memiliki status pekerjaan yang jelas dan sehat, serta
memiliki jaminan hidup yang layak.
Profesi guru dengan
kriterianya, akan membawa konsekuensi yang fundamental terhadap lajunya program
pendidikan yang berlangsung, terutama yang berkaitan dengan tenaga
kependidikan, hal ini mengandung arti bahwa keberhasilan program pendidikan
tidak lepas dari peran serta aktif masyarakat secara keseluruhan, baik sebagai
sumber asal maupun sumber daya atau sebagai yang berkepentingan dengan
kelangsungan keberhasilan peserta didik, hal ini harus di jadikan sebagai
kajian oleh semua unsur terkait dalam tingkat keberhasilan kualitas pendidikan
seperti yang tertuang di dalam tujuan pendidikan nasional yang telah
digariskan.
E. Peran Guru Sebagai Pendidik Dan Pembimbing.
Guru dengan jabatan
fungsionalnya, sebagai tenaga kependidikan profesional dan mendapat kepercayaan
penuh dari masyarakat sebagaifigurdari seseorang yang memiliki segudang
prestasi dengan sejumlah ilmu pengetahuandan teknologi dalam artian guru adalah
gudangnya ilmudan kepercayaan itu berlaku sampai akhir hayat. Seseorang dengan
sebutan guru tidak cukup hanya menguasai materi pelajaran saja, dalam hal ini
guru hendaknya mampu secara maksimal meunjukan kepiawaiannya dengan lebih
kepada menunjukan figur dengan kepribadian guru disertai tingkat kedewasaan
yang matang, guru juga harus mampu memposisikan diri sebagai orang tua kedua
bagi peserta didik, teman, sahabat, juga lawan bicara yang menyenangkan
sehingga peserta didik akan merasa nyaman bila berhadapan dengan kita dalam
figur guru.
Dalam keseharian di
lapangan guru tidak hanya menguasai dan menyampaikan materi pelajaran saja tapi
selebihnya adalah membimbing , mengarahkan, membina peserta didik sehingga
memiliki karakter yang terpuji, melalui mendidik , seorang guru dapat dengan
mudah secara bertahap menanamkan nilai-nilai moral yang tidak lepas dari
contoh-contoh yang guru lakukan sehingga akan menjadi suri tauladan bagi
peserta didik. Pada saat ini peran guru sebagai pengajar sangat terlihat dengan
jelas, hal ini akan memberikn kesan secara umum bahwa guru cenderung hanya
mengejar tingkat keberhasilan peserta didiknya hanya terpokus pada nilai-nilai
dari mata pelajarannya saja, kurang memperhatikan tingkah laku atau tindakan
moral peserta didik dalam kehidupan sehari-harinya. Guru adalah suatu profesi
yang memiliki warna dan nuansa, dimata peserta didik, masyarakat atau
lingkungan social tempat dimana guru itu bertempat tinggal, dalam kaitannya
dengan fungsinya sebagai pendidik maka sosok guru adalah merupakan sosok dari
pribadi yang terintegritas, seorang guru dalam posisinya sebagai pendidik
berarti sekaligus didalamnya sebagai pembimbing, mengingat arahan, pembinaan
yang di lakukan oleh seorang guru merupakan bagian dari serangkaian upaya
pendidikan yang mutlak harus dilakukan.
Pada pelaksanaan
proses pembelajaran dilapangan baik yang berlangsung di dalam sekolah maupun di
luar sekolah, guru memiliki dua fungsi yaitu fungsi morl dan fungsi kedinasan,
intinya dalam kehidupan sehari-hari baik dalam lingkungan kedinasan ataupun
diluar keinasan yang lebih peka terbca adalah fungsi moralnya dengan status
guru yang tidak bias dilepaskan dalm kehidupan sehari-harinya, sehingga guru
pada posisinya sebagai pembimbing dan juga pendidik nuansa fungsi moral
mewarnai dlam wujud pekerjaan yang mutlak sebagai abdi negara karena nilai
pinansial bagi guru harus dikesampingkan, guru sebagai abdi Negara senantiasa
harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Panggilan dari hati
nurani,
2. Senantiasa
menyayangi dan mencintai peserta didik,
3. Menerima peserta
didik dengan segala kekurangan dan kelemahannya,
4. Tidak memilah
keberadaan peserta didik.
5. Menjalankan tugas
dan fungsi sebagai guru dengan penuh rasa tanggung jawab secara maksimal dan
menyadari sepenuhnya akan tugas dan fungsi sebagai guru.
Pendidikan adalah
upaya yang harus di jalankan oleh guru dalam memimpin peserta didik secara umum
mencapai pertumbuhan serta perkembangan peserta didik kearah pendewasaan dengan
sejumlah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan jenjang pendidikan yang
di tempuh peserta didik sehinggga peserta didik mampu memilah antara benar dan
salah, baik dan buruk serta memiliki nilai moral yang dapat dipertanggung
jawabkan sehingga punya bekal kecakapan untuk masa depan peserta didik dengan
sendirinya. Dengan demikian timbul kepercayaan dari masyarakat sehingga lembaga
pendidikan yang dalam hal ini sekolah punya nilai jual sebagai sekolah pavorit,
dan dengan sendirinya masyarakatlah yang mendatangi sekolah kita ketika sekolah
kita punya perangkat system yang memiliki kualitas standar seperti yang
diharapkan oleh pemerintah keberhasilan dalam bidang pendidikan dengan kuaitas
yang menjanjikan.
7
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Sebagai usaha yang dilakukan
oleh sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan di
awalai oleh pemberdayaan perangkat system dengan tugas pokok masing-masing dan
komitmen yang dijlin sebagai tingkat keberhasilan awal, tentu saja tidak lepas
dari peningkatan mutu pendidikan tenaga kependidikannya dengan secara
berkesinambungan seiring dengan lajudan berkembangnya dunia ilmu pengetahuan
dan teknologi sehingga dapat seimbang dalam pentransferan ilmu pengetahuan,
ketrampilan , juga nilai-nilai moral yang harus diterapkan kepada peserta
didik.
Sehubungan dengan hal
diatas guru seyogyanya memiliki beberapa hal yang merupakan kompetensi yang
memang harus dikuasai oleh guru dalam menyampaikan ilmu pengetahuan,
ketrampilan serta sikap kepada peserta didik, seperti ;
1. Memahami dan
memposisikan diri sebagai guru dengan kedewasaan yang matang dan kepiwaian daya
nalar serta wawasan, sehingga dengan sendirinya dapat menumbuhkan kharismatik
diri.
2. Mengenal jati diri
peserta didik dengan segala kekurangan serta kelebihannya dengan tidak memilah
standar social kehidupan peserta didik sehingga peserta didik merasakan
kenyamanan yang alami manakala berhadapan dengan guru.
3. Memiliki kecakapan
yang handal dalam memberi bimbingan sehingga dapat menempatkan tingkat
perkembangan peserta didik, baik perkembangan tingkat emosi, minat, bakat serta
kecakapan khusus, juga prestasi-prestasi akademik, fisik serta social. Dengan
mengetahui hal di atas maka guru akan mendapat kemudahan-kemudahan dalam
mensikapi berbagai aspek yang dapat memudahkan bagi peserta didik menerima
materi pelajaran yang diterapkan.
4. Guru harus memiliki
dasar pengetahuan yang luas tentang tujuan pendidikan nasional yang telah
digariskan yang merupan standar untuk tujuan pendidikan yang ingin dicapai
sehingga guru memiliki rancang bangun program dalam menginformasikan sejumlah
ilmu pengetahuan, keterampilan serta sikap yang tumbuh dan berkembang sesuai
tuntutan dan kebutuhan pembangunan dalam bidang pendidikan yang berkualitas.
5. Guru hendaknya
mengikuti tumbuh kembangnya dunia ilmu pengetahuan yang pesat berkembang dan
senantiasa inivatif, sehingga guru dapat secara tidak sadar membawa peserta
didik untuk aktif mengikuti perkembangan iptek secara menyeluruh.
Berkaitan dengan peran
dan fungsinya guru sebagai pengajar sekaligus, pendidik, pembimbing, maka guru
memiliki peran ganda dalam memposisikan diri dilapangan manakala berhadapan
dengan peserta didik. Kepiawaian guru dalam mentranfer ilmu pengetahuan,
ketrampilan serta nilai-nilai moral yng harus di kembangkan dan berbekas pada
diri peserta didik menjadi suatu kecakapan yang harus dikuasai, guru hendaknya
berusaha secara maksimal menciptakan suasana yang dapat membuat nyaman bagi
peserta didik ketika berhadapan dengan kita, peserta didik harus memiliki rasa
sadar bahwa guru adalah orang tua ke dua, bahwa guru adalah sahabat, dan bahwa
guru adalah seseorang yang nyaman di ajak bicara sehingga pergaulan antara guru
dan peserta didik akan tampak harmunis, dan ini bermanfaat untuk mncetak
kualitas pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang harus di
capai.
8
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA
Edi Suardi, Drs. , S
Nasution Prof., Dr.,MA., M Moh Rifai Joedoprawiro., Administrasi dan Superpisi
Pendidikan, Direktorat pendidikan Guru dan Tenaga Teknis, Direktorat Pendidikan
dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemenn
Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 1976.
Rocman Natawijaya,
Drs., LJ Moleong, Drs., MA., Psikologi Pendidkan. Direktorat pendidikan Guru
dan Tenaga Teknis, Direktorat Pendidikan dasar dan Menengah Departemen
Pendidikan Dasar dan Menengah Departemenn Pendidikan dan Kebudayaan. Mei Tahun
1979
Engkoswara, Drs.,
M.Ed., Eddy Susanto Drs., Kalang MM., MA., S. Nasution Dr., Simanjuntak, IP.,
Prof., MA., Usaha Perbaikan dalam Bidang Pendidikan Dan Administrasi
Pendidikan. Direktorat pendidikan Guru dan Tenaga Teknis, Direktorat Pendidikan
dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemenn
Pendidikan dan Kebudayaan. 1 Januari Tahun 1972.
Eddy Suardi. Drs.,
Suwardi. Administrasi Kekolah. Direktorat pendidikan Guru dan Tenaga Teknis,
Direktorat Pendidikan dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Dasar dan
Menengah Departemenn Pendidikan dan Kebudayaan. Mei Tahun 1979.
Darmastuti Suetrisno.
Ir., M.Ed., Peningkatan Mutu Pendidikan Di Sekolah Dasar : Pendekatan
Menyeluruh dan Desentralistis tentang Pola dan Strategi Peningkatan Mutu
Pendidikan. Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar
Dan Menengah Direktorat Taman Kanak-Kanak Dan Sekolah Dasar Jakarta 2001.
Darmastuti Suetrisno.
Ir., M.Ed., Manajemen Berbasis Sekolah Untuk Sekolah Dasar. Departemen
Pendidikan Nasional. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah
Direktorat Taman Kanak-Kanak Dan Sekolah Dasar Jakarta 2001.
Sardiman A.M.,
Interaksi dan Motivasi Bekajar Mengajar. _Ed. I, Cet. II._ Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada Jakarta 2004.
Dimyati. Dr.,
Mudjiono. Drs., Belajar dan Pembelajaran.Rineka Cipta Jakarta, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta 1985.
9
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terima kasih telah mengunjungi blog saya dan saya minta maaf jika
ada kekurangan atau kesalahan. mudah-mudahan bermanfaat bagi kalian semua yang
punya tugas kliping di sekolah maupun lisan dengan ini saya mengucapkan
wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatu
Rumusan masalahnya apa kak
ReplyDelete